Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Biologi SMA : Pengertian Protista, Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Contohnya Lengkap

Protista

A. Ciri-Ciri Protista

Asal mula kata protista berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata protos yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos yang artinya menyusun. Pada kingdom protista anggotanya adalah makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun sederhana. Walaupun begitu, apabila dibandingkan dengan monera, kingdom protista sudah jauh lebih maju hak ini karena sel-selnya telah mempunyai membran inti atau eukariota. Keberadaaan protista di muka bumi ini diperkirakan sudah ada sekitar 1-2 miliar tahun yang silam, sebelum adanya organisme tingkat tinggi. Anggota dari protista sempat membuat kebingungan para ahli taksonomi sebab ada yang mirip seperti halnya dengan tumbuhan, ada yang mirip dengan hewan, dan ada juga yang mirip dengan jamur. Upaya untuk menjebatani perbedaan yang ada maka lahirlah kingdom baru, yang bernama protista. Anggota dari kingdom Protista pada umumnya adalah organisme bersel satu, ada yang berkoloni dan ada juga yang bersel banyak, namun belum mempunyai jaringan. Hampir keseluruhan dari protista hidupnya ada di air, baik itu di air tawar maupun di air laut, dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain. Kingdom ini ada yang mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Sebagian protista sifatnya adalah autotrop, yaitu bisa berfotosintesis sebab mempunyai pigmen fotosintetik, seperti halnya pada alga dan protozoa fotosintetik, contohnya pada Euglena. Sebagian yang lainnya adalah Protozoa non fotosintetik yang hidup sebagai heterotrop, baik secara Fagotrop dan Osmotrop. Protozoa yg merupakan jamur memiliki siklus hidup dgn fase muda bersifat seperti amoeba dan reproduksinya mirip dengan jamur, yang meliputi jamur air dan jamur lendir. Itulah ciri - ciri protista dan kita akan melanjutkan belajar tentang protozoa. Ayo kita membaca dan belajar.

Baca Juga :

B. Protista yang Menyerupai Hewan (Protozoa)

1. Ciri-ciri Protozoa

Organisme ini adalah bersel tunggal yang telah mempunyai membran inti (eukariota). Ukuran protozoa yaitu berukuran mikroskopis, sekitar 100 sampai dengan 300 mikron.  Bentuk sel protozoa sangat beragam, ada yang tetap dan ada juga yang berubah-ubah.  Pada umumnya protozoa bisa melakukan gerakan aktif sebab mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), akan tetapi ada pula yang tidak mempunyai alat gerak. Secara umum Protozoa hidupnya bebas di air awar dan laut sebagai komponen biotik. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan juga sampah organisme. 

2. Reproduksi Protozoa

Protozoa secara umum melakukan reproduksi dengan cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner.  Namun sebagian lagi protozoa dalam melakukan reproduksi dengan cara seksual yaitu dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut sebagai konjugasi.

3. Penggolongan Protozoa

Berdasarkan pada alat geraknya, penggolongan protozoa dikelompokkan menjadi;
a). Mastigophora atau Flagellata, bergerak memakai bulu cambuk (Flagela) contohnya Trypanosoma gambiense
b). Sarcodina atau Rhizopoda, melakukan gerakan dengan memakai kaki semu (pseudopodia), contohnya pada Amoeba proteus.
c).Ciliata atau Ciliophora melakukan gerakan memakai bulu getar (silia), contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
d). Sporozoa, tidak mempunyai alat gerak spesifik dan melakukan perkebangbiakan baik dengan spora, contohnya adalah Plasmodium.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh Flagellata antara lain dapat dilihat ditabel berikut ini:
penyakit yang disebabkan oleh Flagellata

Berikut merupakan penjelasan mengenai penggolongan kingdom protista berdasarkan alat geraknya, ayo belajar bersama.

a. Mastigophora atau Flagellata
Asal kata Flagellata yaitu dari kata flagel yang artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig yang artinya cambuk, phora diartikan sebagai gerakan. Seluruh dari anggota filum flagellata bergerak dengan menggunakan flagel. Untuk bentuk tubuh flagellata adalah tetap sebab dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata terdapat yang hidup bebas, ada juga yang hidupnya bersimbiosis dalam tubuh  hewan, namun secara umum sifatnya adalah parasit. Perkembangbiakan Flagellata adalah secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.

b. Rhizopoda  atau  Sarcodina
Contoh Rhizopoda yang sangat terkenal yaitu Amoeba sp. Organisme ini mempunyai alat gerak yang berupa kaki semu (pseudopodia). Sel amoeba  mempunyai bentuk yang tidak tetap, sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma.

Habitat dari organisme  ini ada di air tawar, air laut, tempat-tempat yang basah, dan sebagian kecil terdapat di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari pada endoplasma, dengan demikian aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berfungsi dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Dengan cara yang seperti ini Amoeba melakukan gerak untuk menangkap makanannya.
Amoeba
Perkembangbiakan Amoeba secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Jika keadaan dari lingkungan tidak menguntungkan, maka amoeba akan mempertahankan hidupnya dengan cara membentuk kista. Pengertian kista adalah bentuk penebalan plasma untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
c. Ciliata
Gerak dari Ciliata adalah dengan menggunakan rambut getar (silia). Silia tersebut ada yang tumbuh merata di seluruh permukaan tubuh, namun ada juga yang hanya tumbuh di bagian tertentu saja.  
Hidup Ciliata pada umumnya adalah bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada juga yang hidup parasit. Contoh dari Ciliata yang hidup bebas yaitu Paramaecium caudatum , Didinium, Stentor, dan Vorticella.  Jumlah Ciliata yang parasit jumlahnya hanya saja, contohnya adaalh Balantidium yang hidup di usus besar ternak atau manusia. Perkembangbiakan Ciliata adalah secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.  Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi. Berikut merupakan pembelahan biner dan proses konjugasi Ciliata pada Paramaecium :

d. Sporozoa
Hewan-hewan bersel satu yang tidak mempunyai alat gerak digolongkan dalam sporozoa. Anggota dari filum Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Bentuk tubuh Sporozoa adalah berbentuk bulat atau oval, memiliki nukleus, namun tidak memiliki vakuola kontraktil. Makanan diserap secara langsung dari hospesnya lewat permukaan tubuh, begitu juga dengan respirasi dan ekskresinya lewat permukaan tubuh. Berikut adalah contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang merupakan penyebab penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara melalui makanan, misalnya daging yang telah tercemar oleh kista toxoplasma dari kotoran kucing.  Infeksi dari Toxoplasma gondii  membahayakan bagi ibu hamil sebab bisa mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya yaitu Plasmodium yang merupakan penyebab dari penyakit malaria pada manusia.
Masuknya Plasmodium ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Selanjutnya di dalam tubuh manusia, Plasmodium yang sudah masuk tersebut akan menyerang sel darah merah dan sel hati. Terdapat 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, antara lain : a). Plasmodium vivax , b). Plasmodium ovale yang merupakan penyebab penyakit malaria tertiana, c). Plasmodium falciparum yang merupakan penyebab penyakit malaria tropikana, dan d). Plasmodium malariae yang merupakan penyebab penyakit malaria kuartana. Adapun siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh manusia dan di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina.

1 ) Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual)
Pada saat nyamuk Anopheles betina mulai menggigit, melalui air liurnya sporozoid Plasmodium (yang berbentuk pipih, bergerak) masuk ke dalam tubuh dan mengikuti aliran darah hingga pada akhirnya mencapai sel-sel hati atau sistem limfa. Di dalam sel-sel hati tersebut, sporozoid selanjutnya melakukan pembelahan membentuk sel-sel baru yang disebut merozoid, dimana merozoid bisa menginfeksi sel-sel hati yang lain dan menyerang eritrosit. Adapun eritrosit yang diserang oleh merozoid akan pecah. Merozoid akan melakukan pembelahan secara cepat, sehingga dengan demikian banyak sekali eritrosit yang menjadi pecah. Oleh sebab itu, penderita malaria akan menunjukkan gejala anemia. Pada waktu eritrosit pecah, suhu tubuh dari penderita akan mengalami kenaikan. Siklus dari pembentukan merozoid akan berulang setiap 48 atau 72 jam, atau dalam waktu tidak tentu bergantung pada jenis Plasmodium.

2 ) Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual)

Fase seksual Plasmodium di awali pada saat merozoid tumbuh menjadi sel penghasil gamet (gametosit). Ada 2 macam gametosit, antara lain : a). makrogametosit (penghasil gamet betina) dan b). penghasil mikrogametosit (penghasil gamet jantan). Gametosit tersebut hanya bisa dihasilkan dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Sehingga sudah jelas mengenai mengapa penyakit malaria ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles betina.

Kemudian gametosit akan membentuk gamet, makrogametosit membentuk makrogamet dan mikrogametosit membentuk mikrogamet. Peleburan kedua gamet tersebut akan menghasilkan zigot. Proses tersebut berlangsung pada usus nyamuk. Selanjutnya zigot yang terbentuk akan menembus dinding usus nyamuk. Pada dinding usus nyamuk, zigot tumbuh menjadi oosit (kista berdinding tebal). Oosit kemudian berkembang menjadi sporozoid yang jumlahnya banyak sekali dan mulai bergerak menuju ke kelenjar liur nyamuk. Apabila  nyamuk tersebut menggigit orang yang sehat maka dimulailah siklus hidup Plasmodium.

4. Peranan Protozoa dalam kehidupan manusia

a. Peran yang menguntungkan
Protozoa yang hidupnya ada di air tawar dan air laut adalah zooplankton yang merupakan salah satu sumber makanan untuk hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Peran protozoa yang menguntungkan lainnya adalah untuk mengontrol jumlah bakteri di alam sebab protozoa adalah pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yg sudah kosong mengendap pada dasar lautan membentuk tanah globigerina, yang bermanfaat sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.

b. Peran yang merugikan
Protozoa bisa ditemukan di mana-mana sebab termasuk organisme kosmopolit. Oleh sebab itu, terdapat beberapa jenis protozoa bisa mengancam kesehatan manusia sebab bisa menjadi penyebab penyakit. Protozoa yang merugikan manusia karena merupakan penyebab penyakit diantaranya:
  • Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
  • Plasmodium sp., penyebab penyakit malaria;
  • Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, adalah penyebab penyakit tidur;
  • Leishmania sp.,  merupakan penyebab penyakit kalaazar;
  • Trichomonas vaginalis,  adalah penyebab penyakit pada alat kelamin wanita;
  • Entamoeba histolytica, merupakan penyebab penyakit disentri.

C. Protista Menyerupai Jamur

Terdapat kelompok jamur yang tidak dikelompokkan ke dalam dunia Fungi atau jamur, namun dikelompokkan ke dalam dunia Protista. Hal ini disebabkan karena pada satu tahap dalam daur hidupnya, yaitu pada fase vegetatif, jamur tersebut dapat bergerak seperti halnya protozoa. Adapun kelompok jamur tersebut antara lain:

1. Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)

Jamur Myxomycota mempunyai tubuh tidak bersekat, ada yang bersel satu dan ada juga yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya adalah berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium dan terdapat banyak sekali inti. Plasmodium dapat bergerak secara amoeboid untuk mendapatkan makanan yang berupa bahan organik. Apabila plasmodium telah dewasa akan membentuk sporangium yang sangat kecil, bertangkai dan berisikan banyak spora. Untuk spora yang telah masak akan tumbuh membentuk sel gamet yang berflagel. Adapun reproduksi generatifnya yaitu dengan cara singami, yaitu melalui peleburan antara dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama. Hasilnya adalah berupa zigot yang selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Contoh Myxomycota adalah : Physarium sp.

2. Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)

Jamur ini mempunyai ciri-ciri antara lain: tubuh yang bersekat, ada yang bersel satu, dan ada juga yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya adalah sama dengan myxomycota, demikian pula untuk reproduksi generatifnya. Pada saat terjadi kondisi/keadaan yang dirasa tdk menguntungkan atau kurang baik, maka plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi. Plasmodium pada acrasiomycota akan membentuk agregat bentuknya mirip dgn siput yang tanpa cangkang, Apabila lingkungan menguntungkan, agregat tersebut akan berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora reproduksi. Contoh Acrasiomycota yaitu: Dyctyostelium

3. Oomycota (Jamur air)

Meruupakan kelompok jamur yang mempunyai dinding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat. Zoospora adalah reproduksi vegetatifnya, yaitu spora berflagel dua yang bisa bergerak bebas. Sementara itu untuk reproduksi secara generatif yaitu dengan pertemuan gamet jantan dan betina, kemudian membentuk zigot berdinding tebal selanjutnya mengalami periode istirahat membentuk oospora. Fase hidup hasil reproduksi generatif tersebut lebih panjang jika dibandingkan dengan fase vegetatif. Contoh:
  • Saprolegnia sp , hidup saprofit pada bangkai serangga yang telah mati di air.
  • Phytopthora infestan, merupakan parasit di tanaman kentang.
  • Phytopthora nicotinae, merupakan parasit di tanaman tembakau.
  • Phytopthora faberi, adalah parasit pada tanaman karet.
  • Pytium sp., hidup parasit pada tanaman yang sedang berkecambah.

D. Protista Menyerupai Tumbuhan

Alga atau ganggang, bukan lagi merupakan nama formal untuk sebuah kelompok taksonomik, nama alga hanya merupakan nama umum untuk sejumlah organisme yang melakukan fotosintesis secara sederhana. Secara umum ahli botani menggolongkan ke dalam dunia tumbuhan, namun oleh sebab seluruh ganggang tidak mempunyai sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka alga dikelompokkan ke dalam dunia yang tersendiri, yaitu Protista. Sebagai organisme yang bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) ganggang mempunyai klorofil yang bisa memiliki fungsi untuk proses fotosintesis. Selain dari pada klorofil, alga juga mempunyai pigmen lain, misalnya : fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).

Beberapa alga ada yang berthalus, yaitu struktur tubuhnya yang berupa akar, batang, dan juga daun tidak sejati. Reproduksi vegetatif alga dengan cara membelah diri, fragmentasi atau membentuk spora. Sedangkan untuk reproduksi yang secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet jantan dan betina. Hasil dari peleburan dua gamet yang berukuran sama dinamakan isogami, dan peleburan antara dua gamet dengan ukuran yang berbeda dinamakan anisogami. Sebagai vegetasi perintis, ganggang menempel pada makhluk hidup yang lainnya atau pada tempat-tempat yang basah atau tempat yang lembab. Sedangkan, beberapa jenis alga banyak ditemukan di wilayah perairan, baik itu air tawar ataupun pada air laut sebagai plankton.

Pengelompokan alga berdasarkan pada pigmen atau zat warna yang dikandungnya dapat dikelompokkan menjadi 4 divisio, antara lain: a). Ganggang hijau (Chlorophyta) b). Ganggang coklat (Phaeophyta) c). Ganggang merah (Rhodophyta) d). Ganggang keemasan (Chrysophyta)

1. Ganggang hijau (Chlorophyta)

Ganggang hijau adalah ganggang uniseluler maupun multiseluler yang mempunyai klorofil yang dominan sehingga menjadi berwarna hijau. Selain memiliki klorofil a dan klorofil b ada juga pigmen karotin dan xantofil. Untuk jenis ganggang hijau kira-kira sebanyak 90 % hidup berada di air tawar dan 10 % hidup di air laut sebagai plankton, menempel di batuan atau tumbuhan yang lain.

Pengelompokan jenis-jenis ganggang hijau antara lain:
a. Ganggang bersel satu tidak bergerak
  • Chlorella sp . memiliki bentuk yang bulat, hidup di air tawar atau di air laut, reproduksinya adalah secara vegetatif dengan cara membelah diri, banyak dimanfaatkan untuk mempelajari fotosintesis.
  • Cholococcum sp . berbentuk bulat, hidupnya berada di air tawar, reproduksi adalah secara vegetatif dengan cara membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
b. Bersel satu bergerak
  • Chlamydomonas sp. , berbentuknya adalah bulat telur, mempunyai dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya adalah dengan cara membelah diri dan konjugasi.
  • Euglena viridis , bentuknya mirip dengan mata, mempunyai sebuah flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya adalah dengan cara membelah diri. Euglena ada pula yang mengelompokkannya ke dalam protozoa.
c . Berbentuk koloni yang bergerak
Volvox globator, bentuk koloninya mirip dengan bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lainnya dengan dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke dalam protozoa.

d. Berbentuk koloni yang tidak bergerak
Hydrodiction sp , koloninya berbentuk jala, banyak terdapat di wilayah air tawar, reproduksinya yaitu secara vegetatif dengan fragmentasi & secara generatif dengan konjugasi.

e . Berbentuk benang
Spirogyra sp., kloroplasnya mempunyai bentuk spiral, hidupnya berada di air tawar, reproduksinya adalah secara vegetatif dengan konjugasi.

Spirogyra > plasmogami > kariogami > zigospora > organisme yang baru

reproduksi Spirogyra

f . Berbentuk lembaran
Ulva, hidup di perairan laut dengan menempel pada batu, bisa dimakan. Reproduksinya adalah secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan isogami.

Chara, bentuknya adalah mirip dengan tumbuhan tinggi, mempunyai batang-batang dan cabang yang beruas-ruas, hidupnya berada di air tawar. Cara reproduksinya adalah secara vegetatif dengan fragmentasi & juga secara generatif dengan pertemuan sel telur yg dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma yang dihasilkan oleh anteridium.

2. Ganggang Coklat (Phaeophyta)

Secara umum ganggang coklat bersel banyak (multiselluler), dengan pigmen coklat (fukosantin) yang dominan disamping juga mempunyai klorofil a dan b. Bentuk tubuhnya yang seperti halnya  tumbuhan tingkat tinggi sebab mempunyai bagian menyerupai akar, batang, dan juga daun membuat ganggang coklat mudah sekali untuk dikenali. Ganggang coklat banyak ditemukan di daerah pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang coklat adalah secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami atau oogami.
Berikut adalah jenis-jenis alga coklat, yang meliputi : a). Laminaria, memiliki batang, untuk daunnya memiliki bentuk lembaran, mengandung yodium dan juga asam alginat. b). Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam alginat yang mempunyai fungsi sebagai bahan industri. c). Sargasum, mempunyai daunnya yang berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat adanya gelembung udara. d. Fucus, bentuk daunnya adalah berupa lembaran dan pada bagian tepi daunnya terdapat adanya gelembung. Pada alga coklat, cara reproduksi vegetatifnya  mirip dgn tumbuhan tinggi yaitu, pada ujung daun fertil terbentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Adapun untuk alat pembiaknya dikenal dengan sebutan konseptakel yang mana dapat menghasilkan ovum dan spermatozoid.

3. Ganggang Merah (Rhodophyta)

Adalah ganggang yang tubuhnya bersel banyak (multiselluler), mempunyai klorofil a dan b dengan pigmen yang dominan adalah merah (fikoeritrin) dan karotin. Bentuk tubuh yang seperti halnya tumbuhan tinggi dan hidupnya berada di perairan laut, banyak digunakan oleh manusia sebagai bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah adalah secara vegetatif dengan cara membentuk spora dan secara generatif dengan anisogami. Jenis-jenis alga merah yang terkenal antara lain:
  • Euchema spinosum, merupakan bahan untuk pembuat agar-agar, banyak terdapat di perairan wilayah Indonesia. 
  • Gelidium sp. dan Gracilaria sp , merupakan bahan pembuatan agar-agar dan banyak terdapat di wilayah perairan negara yang agak dingin.
  • Batracnospermum. 

4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)

Ganggang keemasan ada yang bersel satu (uniselluler) dan ada juga yang bersel banyak (multiselluler). Mempunyai klorofil a dan b serta pigmen yang dominan adalah keemasan (karotin) dan fukosantin. Ganggang keemasan banyak ditemukan di air tawar maupun pada air laut.  Secara sederhana reproduksi vegetatif alga keemasan adalah dengan membelah diri atau dengan zoospora spermatozoid.

Jenis-jenis alga keemasan antara lain :

a Bersel tunggal
  • Ochromonas, mempunyai bentuk seperti bola, berflagel yang panjangnya tidak sama, reproduksinya adalah dengan cara membelah diri.
  • Navicula, biasa juga dikenal dengan sebutan diatome atau ganggang kersik, yang mempunyai bentuk tubuh adalah kotak atau elips, apabila mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yang mempunyai fungsi sebagai bahan penggosok, untuk campuran semen atau utk penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya adalah dengan membelah diri yaitu memisahkan bagian tubuhnya yang terdiri dari hipoteka (kotak) dan epiteka (tutup).
  • Pinnularia , mirip dengan diatome.
b. Bersel banyak
Vaucheria, bentuk tubuhnya adalah benang, hidupnya di wilayah air tawar, reproduksinya adalah secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma yang dihasilkan oleh antheridium